Senin, 25 Agustus 2008

Menjelang tidur mendekatkan diri kepada Allah

Sering kegelisahan dialami oleh seseorang ketika akan tidur. Kegelisahan itu disebabkan oleh beberapa hal, antara lain beban pikiran yang berat, masalah ekonomi, anak, pekerjaan dan lain-lainnya. Untuk menghilangkannya banyak cara dapat dilakukan. Adakalanya dengan cara yang benar tetapi ada pula dengan cara yang tidak benar seperti lari ke dukun misalnya.
Banyak cara bagaimana mencari jalan keluar atau solusi yang terbaik yang telah diajarkan dalam Islam, diantaranya adalah membiasakan berdzikir dan berdo’a ketika menjelang tidur, sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Kepada ummatnya seperti do’a berikut :





“Ya Allah, aku serahkan diriku kepada-Mu, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada –Mu serta kusandarkan diriku kepada-Mu, penuh harap limpahan pahala-Mu kepadaku dan rasa takut akan ancaman siksa-Mu.Tidak ada tempat berlindung dan melepaskan diri dari siksa-Mu, melainkan hanya kepada Engkau. Ya Allah, aku percaya kepada kitab yang telah Engkau turunkan dan kepada Nabi yang Engkau utus “(HR.Bukhari dari Barra’bin Azib RA)

Kandungan dari do’a tersebut sebagai berikut:
1. ISTISLAM ( Berserah diri kepada Allah )
Berserah diri kepada Allah mutlak harus dilakukan oleh setiap insan beriman, karena kenyataan manusia tidak mampu berbuat sesuatu tanpa ada bimbingan dan petunjuk Allah. Kesiapan dan kemampuan seseorang untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya merupakan bukti nyata bahwa dia telah berserah diri kepada Allah SWT dalam arti sesungguhnya
2. TAWAJJUH ILALLAH ( Menghadapkan diri kepada Allah)
Menghadapkan diri kepada Allah merupakan makna bahwa apa yang dilakukannya semua diperuntukkan untuk pengabdian kepada Allah. Semua amal yang dilaksanakan oleh setiap orang jika tidak dilandasi karena Allah maka amal tersebut menjadi tidak bermakna. Karena memang tujuan Allah menciptakan manusia agar mengabdi kepada –Nya sebagaimana firman Allah dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56 yang artinya :” Aku (Allah ) tidak akan menciptakan Jin dan manusia melainkan agar mereka menyembah ( beribadah) kepada-Ku”

3. TAFWIDHUL AMRI ILALLAH ( Menyerahkan segala urusan kepada Allah )
Menyerahkan segala urusan kepada Allah maksudnya adalah, bahwa segala urusan dan upaya manusia dalam kehidupan tidak akan terlepas dari kuasa Allah, karena itu setelah manusia berusaha hendaknya diikuti sikap tawakkal atau pasrah diri kepada Allah SWT

4. ISTI’ANAH’ALALLAH ( Menyandarkan diri kepada Allah )
Menyandarkan diri kepada Allah artinya hanya kepada Allah-lah manusia memohon pertolongan dan tambahan kekuatan, sehingga berdaya guna dan berhasil guna dalam memanfaatkan karunia Allah untuk mencapai kesempurnaan hidup di dunia sampai akhirat kelak

5. AR-RAJA’ (Penuh harap atas limpahan pahala )
Penuh harap atas limpahan pahala maksudnya bahwa setiap perbuatan yang baik diyakini pasti mendapat balasan kebaikan pula dari sisi Allah. Keyakinan dan keinginan semacam itu tidak boleh hilang dari diri manusia, karena merupakan penumbuh semangat untuk selalu melakukan amal shaleh sebagai teman yang akan mengiringi perjalanan hidupnya menuju keridhaan Allah di akhirat

6. AL-KHAUF ( Takut akan ancaman siksa)
Rasa takut akan ancaman siksa dari Allah, maksudnya bahwa semua perbuatan yang tidak baik dan dosa yang tidak mendapatkan pengampunan-Nya, pasti akan mendapat balasan yang tidak menyenangkan, dan itulah yang dikatakan azab Allah. Oleh karena itu manusia harus berusaha agar menghindarkan diri dari kemungkinan melakukan ha-hal yang dilarang dan dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya

7. ISTI’ADZAH (Mohon Perlindungan Allah )
Mohon perlindungan dan keselamatan dari azab dan siksa hanya kepada Allah semata, karena memang tempat berlindung dan melepaskan diri dari azab dan siksa-Nya hanya Allah SWT.

8. ISTIQOMAH
Istiqomah artinya kemampuan seseorang menyatakan keimanan kepada kitab Al –Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah SAW dan kepada ke Rasul-an Nabi Besar Muhammad SAW. Keimanan tersebut diwujudkan dengan kesungguhan untuk melaksanakan perintah Allah, mengikuti jejak langkah dan tauladan Rasulullah SAW. Serta menjauhi larangan Allah dan Rasul-Nya secara ikhlash dan berkesinambungan . Istiqomah dalam taat kepada Allah dan cinta Rasul-Nya akan dapat mendatangkan ketenangan dan ketentraman dalam hidup

Do’a di atas akan lebih sempurna, apabila dilengkapi dengan bacaan /dzikir lain yang akan mendahuluinya seperti yang diajarkan Rasulullah kepada Siti ‘ Aisyah RA, agar melaksanakan empat perkara sebelum tidur, sebagaimana bunyi hadits berikut ini






“Wahai ‘Aisyah, janganlah kau tidur sebelum melaksanakan empat perkara, sehingga mengkhatamkan Al-Qur’an, Para Nabi dan Rasul memberikan syafa’at kepadamu, Orang muslim laki-laki dan perempuan, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati ridha kepadamu dan sehingga kau berhaji dan umrah” (HR Abu Naim dari ‘Aisyah RA _
1. Menghatamkan Al –Qur’an, meksudnya adalah membaca surah Al-Ikhlas tiga kali dilanjutkan surah Al –Mu’awwidzatain dan ditutup surah Al –Fatihah
2. Mengharapkan Syafa’at para Nabi dan Rasul yang dimaksud adalah membaca shalawalat kepada Nabi Agung Muhammad SAW, dilanjutkan kepada Nabi Ibrahim as. dan keluarganya .
3. Menggapai ridha Allah SWT, dengan cara mendo’akan kedua orang tua dan kaum muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia dengan do’a berikut ini ;


“Tuhanku,ampunilah aku, kedua orang tuaku dan orang mukmin sampai hari kiamat nanti “
4. Berhaji dan umrah , maksudnya adalah membaca tasbih yang mempunyai nilai kebaikan sebagaimana orang yang melaksanakan haji dan umrah
Adapun bacaan tasbih sebagai berikut :



“Maha Suci Allah, segala puji hanya milik Allah, tidk ada Tuhan selain Allah dan Allah itu Maha Besar Tidak ada daya dan kekuatan kecuali ( hanya Anugrah) Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung”

Jika setiap akan tidur, umat Islam selalu membaca do’a dan dzikir tersebut diatas, maka dapat dipastikan hidupnya akan tenteram dan damai, karena selalu berada dalam bingkai keimanan yang sempurna, tetap optimis dan percaya diri serta selalu taqarrub dan husnuzhzhan kepada SWT yang telah menciptakan dan memelihara dirinya

0 komentar: