Senin, 25 Agustus 2008

Gapai Kesucian dengan do'a

Ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan hidup seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh tercukupinya kebutuhan hidup, tetapi juga ditentukan oleh tidak adanya beban hidup yang menghinggapi dirinya. Beban hidup seseorang bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya karena kotor dan gelapnya hati oleh perbuatan dosa yang bertumpuk-tumpuk. Untk membersihkan hati yang kotor dan menerangi kembali hati yang gelap sehingga beban hidup menjadi hilang, setiap insan beriman harus bertaubat kepada Allah. Dengan taubat itulah Allah akan mengampuni dosa-dosanya sehingga hati menjadi bersih dan terang kembali
Allah Berfirman




“Dan Sesungguhnya Aku ( Allah ) Maha Pengampun ( terhadap dosa ) bagi siapa saja yang bertaubat , beriman , dan beramal shalih dan yang tetap pada jalan yang benar ( mengikuti petunjuk ): QS. Thaha;82













“ Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS.At-Tahrim;8)

Menurut sebagian Ulama, tobat nashuha itu mempunyai 4 syarat yaitu:
1. Membaca istighfar (“Astaghirullaahal azhiim, Alladzii Lal-Ilaaha Illaa Huwal Hayyul Qayyuumu Wa Atuubu Ilaihi”) yang diucapkan berulangkali ( Misalnya 100 x)
2. Menunjukan penyesalan terhadap dosa yang telah dilakukannya
3. Berjanji kepada Allah bahwa dia tidak akan melakukan perbuatan dosa tersebut pada hari-hari berikutnya
4. Memperbanyak melakukan kebaikan, hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT






Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. (QS.Hud;114)
Dan Sabda Rasulullah saw yang artinya:
“ Bertaqwalah kepada Allah di manapun kamu berada, dan ( segera) ikuti perbuatan yang jahat (dosa) dengan perbuatan baik niscaya ( perbuatan baik itu ) akan menghapus dosa, dan pergaulilah orang lain dengan pergaulan yang baik”



Tobat yang diterima oleh Allah adalah tobat yang dilaksanakan selagi roh belum keluar dari jasadnya atau sebelum matinya, dan bukan bertobat ketika roh telah berada di tenggorokannya ( ketika naza’) Tobat yang dilaksanakan ketika roh sudah di leher, tobatnya tidak akan diterima oleh Allah. Alangkah ruginya jika seseorang menangguhkan tobatnya dan baru akan bertobat setelah berusia lanjut, karena tidak ada seorangpun yang tahu kapan roh itu akan dicabut oleh Allah, sementara dimasa mudanya banyak melakukan perbuatan maksiat kepada Allah SWT
Sabda Rasulullah saw



“Barang siapa yang bertobat kepada Allah sebelum nyawanya sampai di tenggorokan ( akan mati ) maka Allah akan menerima tobatnya “
Bagi seseorang yang belumur dosa dan melakukan syirik kepada Allah, segeralah bertobat kepadaNya dan memperbaiki diri tanpa menunda-nunda tobatnya pada keesokan harinya. Perlu disadari bahwa kematian bisa datang sewaktu –waktu dan dapat merenggut jiwa seseorang tanpa disadari oleh orang tersebut
Firman Allah swt

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa[1314] semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.Az-Zumar;53)
Menurut satu riwayat bahwa sebab turunnya ayat tersebut diatas berhubungan dengan surat wahsyi kepada Rasulullah yang menyatakan dirinya ingin bertaubat, tetapi keinginan tersebut terhalang oleh maksud ayat 68 surah Al- Furqon yang menerangkan bahwa penyembah Tuhan selain Allah, pembunuh dan pezina akan mendapat balasan akibat dosa yang telah dilaksanakannya itu. Ternyata wahsyi telah melakukan perbuatan tersebut sehingga dia bertanya kepada Rasulullah : “Apakah ada hak bagiku untuk bertobat”,kemudian turun pula ayat berikut ini:





“kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS.Al-Fuqon;70)
Ayat diatas memberikan gambaran bahwa jika orang telah bertobat kepada Allah maka dosa-dosanya akan diampuni Allah dan tersisa tinggallah amal shalihnya
Rasulullah juga telah menyatakan dalam sabdanya:



“Orang yang bertobat terhadap suatu dosa, maka baginya seperti orang yang tidak berdosa”

Disamping empat cara bertobat kepada Allah seperti telah diuraikan diatas, bisa juga dilengkapi dengan do’a-do’a yang memang bertujuan untuk memohon ampunan kepada Allah. Banyak dijumpai do’a dan dzikir yang bisa diamalkan oleh seseorang untuk mendapatkan ampunan Allah dari berbagai macam dosa yang telah dilakukannya. Berikut ini penulis sajikan sebuah doa yang dapat diamalkan dalam rangka bertobat kepada Allah SWT yaitu









“ Ya Allah, Ampunilah aku dari kesalahanku,kebodohanku, keterlaluanku dalam segala urusanku dan dalam segala hal yang Engkau lebih mengetahuinya dari padaku. Ya Allah ampunilah aku dari sungguh-sungguh kulakukan, dari yang hanya pura-pura, dari yang tidak sengaja dan dari yang sengaja kulakukan, dan semua itu ada padaku. Ya Allah, Ampunilah aku dari semua dosa yang kukerjakan masa lalu dan yang akan datang, dan yang kusembunyikan dan yang terang-terangan kulakukan dan dari segala hal yang Engkau lebih mengetahuinya dari padaku Engkau yang mendahulukan dan Engkau pula yang mengakhiri dan Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu,”
(HR Bukhari Muslim dari Abu Burdah bin Abu musa Al-Asy’ari r.a)
Maksud dari doa tersebut sebagai berikut:
Dalam menjalani hidup dan kehidupan, secara kodrati manusia cenderung melakukan berbagai macam kesalahan (dosa) yang berakibat tertutupnya mata batin manusia Sehingga menimbulkan resah, gelisah dan beban batin serta ketidaknyamanan dalam dirinya
Berbagai macam kesalahan ( dosa) yang dilakukan manusia sebagai berikut:
1. Dosa yang sengaja dilakukan dengan kesadaran penuh dan yang tidak disadari
2. Dosa yang nampak sebagai suatu kesalahan ( dosa) dan yang nampak samara-samar
3. Dosa yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan yang pura-pura melakukannya
4. Dosa yang telah lalu dan dosa yang mungkin dilakukan di masa yang akan datang
5. Dosa yang telah lama dilakukan dan yang baru saja dilakukan
6. Dosa yang diketahui dengan pasti dan yang tidak diketahui sama sekali
7. Dosa besar dan dosa kecil
Ketujuh macam dosa yang di sebutkan di muka tetap akan diampuni oleh Allah apabila seseorang betul-betul berniat untuk bertaubat kepadaNya dengan memebuhi syarat yang telah disebutkan oleh sebagaian ulama dan berdo’a seperti doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw tersebut.Disamping itu mengetahui kunci-kunci pembuka pintu taubat yang harus dilaksanakan sehingga terjadi keterpaduan antara amal qolbiyah berupa niat yang ikhlas untuk bertobat, ama lisaniyah berupa dzikir dan do’a, dan amal badaniyah berupa keistiqomahan dan kesinambungan pelaksanaan amal shalih secara nyata
Adapun kunci pembuka pintu taubat yang harus dilaksanakan yaitu
1. Memperbanyak istighfar
2. Menyempurnakan wudhu
3. Menegakkan, memelihara dan menyempurnakan shalat
4. Memelihara dan menyempurnakan ibadah jum’ah
5. Melaksanakan dan menyempurnakan ibadah puasa
6. Menunaikan ibadah haji jika telah istitha’ah
Dengan melaksanakan tiga bentuk amal dalam rangka bertaubat yang dipadukan dengan melaksankanan empat syarat bertobat dan mengamlkan doa seperti di uraikan diatas, maka Allah Insya Allah dosa-dosanya akan diampuni olehNya. Segala dosa besar yang dimintakan ampunan kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya dan seikhlas-ikhlasnya, diharapkan Allah akan mengampuni. Dengan diampuninya semua dosa akan dapat membantu seseorang menemukan kedamaian dan ketentram hidup, kegelisahan dan beban hidup yang menghimpit akan hilang, yang tersisa hanyalah semangat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah karena hati telah terang dengan cahaya Illahi, wajahpun akan nampak bersinar cerah

0 komentar: